Yesaya 55 : 8-9
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,
demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu118[/kitab]; [kitab]IYoha2[/kitab]; [kitab]Yehez42-43[/kitab]
“Tentukan
tujuanmu, pilih cara mencapainya, buat hal itu menjadi bagian yang lebih kecil,
atur langkah-langkahnya, mulailah langkah pertama, capai setiap tujuan-tujuan
kecil, dan kemudian kamu akan mencapai tujuan utama”. Begitulah setiap artikel menuliskan tentang strategi mencapai tujuan.
Sayangnya,
Tuhan tidak memakai cara itu dalam hidup kita. Saya hanya mendapati diri saya
gagal saat mencoba menetapkan tujuan saya sendiri untuk mencapai kehendak Tuhan.
Mengapa begitu? Jawabannya karena ‘rancangan Tuhan bukan rancangan kita dan jalan Tuhan bukan jalan kita’ (baca Yesaya 55 : 8-9).
Bagaimana bisa
pandangan Tuhan bisa berbeda dari pandangan kita? Saya masih ingat saat masih
kecil, saat saya menjaga seorang anak berusia empat tahun bernama Scott. Saat bermain
bersama adik saya yang hampir sebaya dengan dia, mereka menemukan sebuah harta karun
lima sen dan satu kuartal dollar. Mereka memutuskan membagi-bagi harta rampasan itu,
sampai-sampai adik saya rela memberikan Scott satu kuartal dolar dan dia mendapat lima
sen. Tapi tiba-tiba Scott tidak senang dengan pembagian itu dan mulai menangis.
Kita lalu mulai mencoba menjelaskan bahwa satu kuartal dollar bernilai 25 sen. Tetapi
dia tidak percaya dengan penjelasan kami. Scott tidak percaya dengan penjelasan, teori matematika atau diagram.
Scott tidak
bodoh. Karena dia melihat bahwa lima sen memang lebih dari satu. Tapi saat kita
memberinya pilihan itu hari ini, dia pasti akan memilih satu kuartal dolar, karena memiliki nominal yang jauh lebih besar.
Seperti
Scott, saya baru menyadari bahwa ada sudut pandang yang lain, yaitu sudut
pandang Allah. Yang kita bisa lakukan adalah percaya bahwa mencapai tujuan di
mata Tuhan tidak seperti mencapai tujuan akhir kita. Kita tidak perlu khawatir atau
mencoba mengukur kemajuan kita terhadap waktu yang dibuat manusia. Yang harus
kita lakukan adalah memastikan bahwa kita melakukan apapun yang Tuhan ingin
kita lakukan saat ini juga. Kita bisa mempercayai Tuhan karena pikiran-Nya jauh lebih besar dari pikiran kita, dan cara-Nya jauh lebih besar dari cara kita. – Ginny Dix
Di dalam segala sesuatu jangan pernah mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi
andalkanlah Allah